Menulis Dengan Hati



"Agaknya judul di atas terkesan terlalu mewah untuk sebuah judul penulisan ya?"
Ini adalah blog pertama saya di sini, selain membahas tentang sebuah penulisan dengan hati tentu saja saya akan membahas tentang bagaimana sih menulis dengan hati yang ikhlas tanpa paksaan dan tanpa embel-embel sesuatu yang memang kita harapkan.

"Hati adalah cerminan dari diri yang kadang terungkap atau tidak terungkap"

Dalam konotasinya sebuah hati yang bercermin dari kata ikhlas sungguh tiada terbandingkan dengan apapun dan tentu saja tidak akan ternilai oleh apapun, mengukurnya pun jelas tidak bisa, kecuali diri sendiri dan Tuhanlah yang tahu. Tentang alat pendeteksi hati yang kerap muncul semoga itu hanya hoax belaka.

Begitu banyak penulis-penulis yang terlahir dari berbagai media dan sarana penulisan yang sejatinya mengaharapkan tulisannya selain di baca orang ya setidaknya menjadi headline utama. Akan tetapi itu semuanya perlu kesungguhan dan sekiranya memerlukan hati yang tulus serta ikhlas.

Menulis, menulis dengan hati

Menurut saya menulis adalah menterjemahkan sebuah rasa dari apa yang kita tulis baik itu tentang diri pribadi, orang lain bahkan untuk umum sekalipun.

Kegiatan tulis menulis ini sudah ada sejak zaman nabi pertama di ciptakan, yaitu sejak Nabi Adam A.S bertemu dengan Siti Hawa serta kejadian-kejadian lainnya yang tersurat dan tersirat kisah tentang mereka sehingga di abadikan dalam sebuah kitab suci.

Beruntunglah kita yang hidup di zaman ini yang dimana untuk menulis semua media tersedia dengan lebar dan terbuka baik untuk menyampaikan sesuatu atau hanya sekedar berpuisi.

Menulis dengan hati rupanya memerlukan daya tahan hati sekuat baja, yap! Bagaimana tidak? Hati adalah sosok organ yang mempunyai rasa dan warna, terkadang dia senang, gundah gulana, sedih, dan lain sebagainya. Hati juga yang mempunyai peranan untuk menggerakan tangan dan kaki kita untuk berucap dan berkata-kata. Seperti saya saat ini menulis di layar dan berkata-kata dalam hati hingga terciptanya tulisan ini.

Begitulah kiranya segala sesuatu di mulai dengan hati akan terasa empati, baik itu untuk diri pribadi ataupun bukan. Semangatlah menulis dengan hati.

Komentar

Postingan Populer